Walikota Bandung M Ridwan Kamil membuka workshop Komite Integritas |
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil ini merupakan tindak lanjut dan evaluasi dari workshop yang sama yang dilaksanakan pada bulan April lalu.
Dikatakan Asisten Pemerintahan Setda Kota Bandung, yang juga bertindak selaku Ketua Panitia, Priana Wirasaputra, Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Bandung harus memiliki pemahaman tentang cara pencegahan dan pemberantasan korupsi.
“Para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung perlu pemahaman tentang bahaya dan dampak korupsi terhadap sistem ekonomi, sosial dan lingkungan. Tindakan korupsi dapat melemahkan daya saing dan harkat dan martabat bangsa,” terang Priana.
Pada workshop yang diadakan selama dua hari ini akan dirumuskan bagaimana membangun integritas di kalangan ASN. Diharapkan, usai kegiatan ini para pimpinan SKPD yang mengikuti workshop dapat menjadi agen perubahan di instansinya masing-masing. “Kita harapkan para peserta workshop ini bisa menjadi pelopor dalam menegakkan semangat anti korupsi,” ujar Priana.
Pemateri dari Deputi Pencegahan KPK RI, Asep Chaeruloh mengatakan bahwa dalam rangka membangun integritas ini, Kota Bandung tidak bisa bergerak sendirian. “Pemerintah Kota Bandung perlu bersinergi dengan pihak lain untuk melaksanakan program-program. Contohnya, merevitalisasi Sungai Cikapundung tidak bisa sendirian. Kota Bandung juga harus mengajak Kabupaten Bandung untuk bekerja sama,” terang Asep.
Hal ini ditanggapi baik oleh Ridwan Kamil. Dikatakannya, Kota Bandung ini juga telah memiliki instrumen untuk menjaga integritas ASN di Kota Bandung. “Kita punya Forum Pemantau Zona Integritas yang anggotanya berasal dari masyarakat sipil. Ada pula Tim Ahli Kebijakan Publik. Jadi secara reguler kebijakan kita direview oleh mereka, dievaluasi dan diberi masukan,” ucap Ridwan.
Sebagai pimpinan daerah inovatif, Ridwan Kamil telah melakukan serangkaian upaya untuk memutus mata rantai segala bentuk penyimpangan dalam pelayanan publiknya. Senjata utamanya adalah teknologi.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini bisa memunculkan banyak gagasan baru. Masalah integritas ini kita harus berlomba-lomba dengan penyiasatan regulasi yang makin kreatif,” tutur Ridwan. Ia menambahkan “Kita tidak boleh kalah dengan modus-modus baru yang mungkin hadir pada praktik kegiatan pemerintahan.”
Di akhir kegiatan, para peserta akan membentuk komite integritas yang akan mendorong perwujudan 3 aspek utama Aparatur Sipil Negara, yakni berintegritas, melayani sepenuh hati, dan profesional.
Ketiga aspek tersebut harus terpenuhi oleh para ASN. “Mereka yang selalu minta dilayani dan tidak mau mengupgrade kompetensinya akan tersisih oleh seleksi alam. Aspek inilah yang mudah-mudahan bisa mengangkat kualitas SDM Kota Bandung,” tutup Ridwan.
Sumber: Humas Pemkot Bandung
0 komentar:
Post a Comment