-->
gedung sate bandung photo gedung sate_zpsyeqxzepj.jpg

mesjid raya bandung photo mesjid agung bandung_zpsnvyfrkpn.jpg

jembatan pasopati bandung photo jembatan pasopati bandung_zpsj0ezk3nl.jpg

saung angklung udjo photo saung angklung udjo_zpsewlfdc6g.jpg

Sunday, November 20, 2016

ZENG WEI JIAN SETUJU DENGAN PROF MAHFUD MD BAHWA AHOK HARUS DITAHAN.

Aktivis Tionghoa, ZENG WEI JIAN
Aktivis Tionghoa, ZENG WEI JIAN
PORTALBANDUNG.COM -- JAKARTA. Menyusul luasnya pemberitaan terkait fitnah Ahok kepada peserta Aksi 411 yang dimuat oleh kantor berita Australia ABC, seorang aktivis 98 yang juga turut dalam Aksi 411, Zeng Wei Jian mengatakan bahwa Ahok sebaiknya ditahan.

Zeng Wei Jian menegaskan polisi tidak menahan Ahok karena tiga alasan berikut: Mereka yakin Ahok tidak akan menghilangkan barang bukti, Ahok dinilai tidak akan mengulangi oerbuatan yang sama, Ahok tidak akan melarikan diri.

"Tapi kalau kita lihat perkembangan hari ini yang dia bilang demo 411 itu dibayar 500 ribu dan menimbulkan reaksi juga, saya kira saya setuju dengan Profesor Mahfud yang bilang bahwa Ahok harus ditahanlah," ungkap Zeng Wei Jian, Kamis 17 November 2016.

Mengenai Aksi Damai III akan diselenggarakan 25 November 2016, Zeng Wei Jian menyerahkan sepenuhnya pada para ulama.

"Kalau saya pribadi, saya menunggu instruksi dari ulama. Saya kira spiritnya akan terus berusaha atau berjuang menegakkan keadilan dan hukum," tambah Zeng Wei Jian.

Terkait tudingan mengenai FPI dan sosok Habib Rizieq yang dituding sebagai kelompok Islam garis keras.

"Saya sadar juga banyak provokasi, banyak fitnah terhadap FPI maupun Habib Rizieq. Tapi dari interaksi pribadi dengan teman-teman di FPI maupun dengan Pak Habib Rizieq, orangnya sangat nice, sangat santun, sangat humanis, sanagt cerdas. Saya nggak merasa ada sedikitpun kekerasan, keberingasan, seperti yang dibesarkan media-media di luar," pungkasnya.

Berikut Video pernyataan Zeng Wei Jian selengkapnya:


Pemuda PERSIS Minta Kasus Rohingya Diseret ke Mahkamah Internasional

Aksi unjuk rasa memprotes penindasan warga Muslim Rohingya yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar
Aksi unjuk rasa memprotes penindasan warga Muslim Rohingya yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar
PORTALBANDUNG.COM -- JAKARTA. Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Persatuan Islam (Persis) mengimbau Pemerintah Indonesia untuk segera menekan Pemerintah Myanmar guna menghentikan pembantaian Muslim Rohingya. Ketua Umum PP Pemuda Persis, Ustaz Eka Permana Habibillah mengatakan, Pemerintah Indonesia yang memiliki umat Muslim terbanyak wajib menekan Pemerintahan Myanmar. Hal tersebut sebagai upaya untuk menghentikan dan menghukum perbuatan zhalim dan bar-bar di sana.

"Bahkan bila perlu menyeret kondisi tersebut ke Mahkamah Internasional dan memecat (Myanmar) dari keanggotaan AEAB," kata Ustaz Eka kepada Republika, Sabtu (19/11).

Ia menerangkan, posisi Indonesia yang strategis sebagai pemimpin negara-negara Asean saat ini dapat membuat langkah-langkah untuk menolong Muslim Rohingya. Bila perlu, Kedutaan Myanmar di Indonesia didatangi.

Pemuda Persis juga turut berduka terhadap kondisi yang menimpa umat Islam di Myanmar. Ia menegaskan, masalah yang menimpa Muslim Rohingya jelas adalah kejahatan hak asasi manusia (HAM) secara besar-besaran. Meski oleh media Internasional dikerdilkan. Parahnya, kejahatan HAM tersebut seperti dilakukan pemerintahan Myanmar.

"Bahkan negara-negara pengagung HAM menutup mata atas pembantaian tersebut," tegas Ustaz Eka.

Menurutnya, masalah yang terjadi di Myanmar sangat berbahaya untuk keamanan dan kenyamanan kehidupan di dunia. Ia mengatakan, tidak mustahil kasus pembantaian Muslim Rohingya akan menyulut kemarahan dan melegalkan penzhaliman atas nama SARA.

Sumber: ROL

Friday, November 18, 2016

TUDINGAN AHOK DEMO DIBAYAR DINILAI SEBAGAI PELANGGARAN UU ITE

Demo Bela Islam 411
Demo Bela Islam 411
PORTALBANDUNG.COM -- JAKARTA. Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Puyuono mengatakan pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pendemo Aksi Bela Islam II dibayar dapat kembali dijerat Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE). Karena pernyataan tersebut, menurut Arief, tanpa bukti yang konkrit.

"Ya, ini kan fitnah yang dilakukan Ahok tanpa bukti yang konkrit mengatakan demo 411 itu pesertanya dibayar dengan tendensi yang negatif yang dibuat di media dalam bahasa Inggris yang mana Ahok bisa dijerat dengan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE," katanya, Jumat, (18/11).

Arief mendukung pelaporan ke Bareskrim oleh peserta aksi 411 terhadap Ahok. Karena artinya, kata Arief, peserta aksi 411 sebenarnya ingin semua berjalan sesuai hukum yang berlaku terkait pernyataan tersebut.

"Justru yang saya takutkan akibat statement-statement Ahok mulai dari nyerang orang yang ngomong lebaran Kuda, dan peserta aksi 411 dibayar, bisa memicu masyarakat marah dan main hakim sendiri terhadap Ahok," tambahnya.

Arief menambahkan hal ini sudah terlihat ketika masyarakat Jakarta sudah antipasti kedatangan Ahok dengan mengusirnya saat untuk berkampanye ke pelosok Jakarta. Arief tidak setuju jika hal ini disebut menambah kegaduhan baru.

"Enggaklah, biar aja namanya juga Ahok sudah pusing dan kecewa sampai bisa jadi tersangka kasus Al Maidah, saya sih biar ajalah ya Ahok mau ngomong apa aja jadi enggak akan gaduh," katanya.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/18/ogtug9301-pernyataan-ahok-peserta-demo-aksi-bela-damai-ii-dibayar-dinilai-sebagai-pencemaran-nama-baik

LIHAT VIDEONYA:

SaveSave

BANDUNG RAWAN BEGAL, LIMA SISWA SMPN 2 BANDUNG DIBEGAL DI ANGKOT

Ilustrasi BEGAL
Ilustrasi BEGAL
PORTALBANDUNG.COM -- BANDUNG. Rasa aman masyarakat Kota Bandung, kitan terusik. Pasalnya, aksi begal kini tak hanya dilakukan pada tempat-tempat sepi, tapi di dalam angkutan kota (angkot) pun bisa terjadi. Itu yang dialami lima siswa SMPN 2, Kota Bandung yang menjadi korban begal pada Kamis (17/11). Aparat kepolisian masih memburu para pelakunya.

Polrestabes Bandung kini tengah mendalami peristiwa penodongan yang terjadi pada Kamis (17/11) yang dialami oleh lima siswa SMPN 2 Bandung yang menjadi korban di angkot jurusan Dago-Kebon Kelapa, saat pulang sekolah. Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Winarto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan serta memeriksa saksi-saksi yang terkait dalam kejadian peristiwa tersebut kemarin. Serta mencari keterangan dan alat bukti.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada titik terang," ujarnya, Jumat (18/11).

Menurutnya, kepolisian juga akan membentuk tim khusus untuk mencari pelaku. Bahkan, jika membahayakan warga maka bisa ditembak mati termasuk untuk pelaku kejahatan lainnya.

Beredar di media sosial, Kamis (17/11) sekitar pukul 15.00 WIB tentang lima siswa SMPN 2 Negeri yang ditodong di angkutan umum jurusan Dago-Kebon Kalapa via Aceh. Empat siswa berhasil melarikan diri, namun saat kejadian salah seorang masih berada di angkot bersama penodongnya.

Disebutkan, dua orang anak berhasil keluar dan dua orang anak loncat sehingga mengakibatkan satu orang anak terkilir dan satu orang anak terluka karena senjata tajam. Sementara, satu orang anak lagi masih bersama pelaku namun ditengah jalan diturunkan.

Sumber: ROL

CIRI2 BEGAL YANG BERAKSI DI BELAKANG RUMAH DINAS RIDWAN KAMIL

oni Fernandi (kiri) bersama rekan2 band The Old Coffe
Toni Fernandi (kiri) bersama rekan2 band The Old Coffe
PORTALBANDUNG.COM -- Bandung. Toni Fernandi (22), pembetot bass band indie The Old Coffe, menjadi korban kebrutalan kawanan begal di Jalan Balonggede atau tepatnya belakang Pendopo yang merupakan rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Begal bersenjata tajam (sajam) itu gagal merampas barang berharga milik Toni dan adik kandungnya, Olivia Oktaviani (19). Toni bertarung melawan pelaku meski harus terluka akibat sabetan sajam. Seperti apa ciri-ciri pelaku?

"Pelakunya berjumlah empat orang. Mereka berboncengan menggunakan dua sepeda motor," ujar Toni kepada detikcom di rumahnya, Jalan Pasundan, Kota Bandung, Kamis (17/11/2016).

Aksi percobaan pembegalan yang menimpa pemuda tersebut terjadi pada dini hari tadi atau sekitar pukul 02.00 WIB. Suasana di tempat kejadian sepi dan gelap sewaktu pelaku tiba-tiba mendekati Toni dan Olivia yang berjalan kaki menuju pulang ke rumahnya.

"Semua pelaku pakai helm half face. Seingat saya, dua pelaku yang motornya di depan menggunakan masker. Satu pakai jaket parasit hitam dan satu lagi sweater abu-abu. Motornya jenis bebek bercat hitam," ucap Toni.

Dua pelaku lainnya, sambung Toni, menunggangi sepeda motor jenis matic warna merah putih. Mereka diduga berperan mengamati situasi serta mengalihkan perhatian dan berupaya merampas tas milik Olivia. "Kalau dua pelaku lainnya itu hanya menghalangi adik saya," ujar Toni.

Toni melakukan perlawanan saat seorang pelaku mencoba menyasar Olivia yang waktu kejadian mengalungkan tas kecil pada tangan kiri dan mengenggam telepon genggam pada tangan kanan. Namun tak disangka, pelaku menyabetkan sajam ke bagian dada kiri dan dagu Toni.

"Ini luka sobek dari dagu ke pipi kiri, panjangnya 15 sentimeter. Kalau dada kiri kena sabetan cutter," ucap Toni.

Pelaku tancap gas setelah sejumlah warga setempat mendatangi sumber kegaduhan. "Pelaku kabur ke arah Jalan Dewi Sartika," ujar Toni.

BACA JUGA: BANDUNG RAWAN BEGAL, LIMA SISWA SMPN 2 BANDUNG DIBEGAL DI ANGKOT

Sumber: http://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3348112/ini-ciri-begal-yang-beraksi-di-belakang-rumah-dinas-ridwan-kamil