Kunjungan KPK RI di Pemkot Bandung |
“Potensi korupsi di Kota Bandung sudah jauh berkurang sejak kami merubah sistem dari manual ke digital. Melalui sistem itu, kita bisa menjaga agar jangan sampai masyarakat bertemu dengan petugas sehingga menghindari percaloan, pungli, atau penyimpangan lainnya,” jelas Ridwan saat menerima kunjungan Deputi Informasi dan Data KPK RI, Hary Budiarto di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Selasa (18/10/2016).
Kunjungan tersebut berlangsung dalam rangka persiapan peluncuran aplikasi “JAGA” oleh KPK RI pada tanggal 9 Desember 2016 mendatang oleh Presiden RI, Joko Widodo.
JAGA merupakan aplikasi mobile berbasis android yang dirilis KPK RI sebagai sistem agar data keuangan di lembaga-lembaga dapat diakses oleh masyarakat. Aplikasi ini sudah dapat diunduh di Play Store. Namun secara resmi, JAGA baru akan diluncurkan Presiden RI Desember mendatang.
Saat ini, JAGA baru dapat memfasilitasi 3 bidang, yakni bidang pendidikan, kesehatan, dan perizinan. Di bidang kesehatan, aplikasi ini akan dapat mengakses data keuangan rumah sakit, data pelayanan, hingga data kamar kosong untuk pasien. Data tersebut diperoleh dari Kementerian Kesehatan.
Sementara di bidang pendidikan, masyarakat akan bisa mengakses berbagai informasi pendidikan di sekolah-sekolah berdasarkan data yang diperoleh dari DAPODIK. Ada pula JAGA Perizinan, yang juga akan memonitor aktivitas perizinan di daerah-daerah yang juga bisa diakses masyarakat.
Aplikasi ini masih akan terus dikembangkan. Saat ini, fitur yang sudah tersedia selain informasi-informasi tersebut adalah fitur testimoni yang akan memberikan penilaian masyarakat tentang pelayanan publik yang mereka rasakan.
Aplikasi ini akan membangun transparasi lembaga, baik dari segi keuangan maupun pelayanan publik lainnya. “Sehingga dengan begitu semua sekolah, puskesmas, rumah sakit, harus tahu ada monitoring pelayanan pelayanan publik dan keuangan yang harus transparan yang bisa diakses warga,” tutur Ridwan.
Hal ini disambut baik oleh Ridwan karena sejalan dengan visi Kota Bandung untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima melalui teknologi. Oleh sebab itu, Kota Bandung dipilih KPK untuk mewakili kota-kota percontohan yang akan meluncurkan pertama kali aplikasi ini.
“Bandung dijadikan kota percontohan oleh KPK Bandung, DKI Jakarta, Semarang, dan Surabaya untuk melaunching aplikasi JAGA,” kata Ridwan. Terlebih lagi, Kota Bandung telah mengantongi penghargaan dari KPK atas aplikasi e-gratifikasi yang dinilai mampu mencegah korupsi.
Untuk melengkapi aplikasi tersebut, Ridwan dan tim tengah mengkaji apakah aplikasi serupa yang dimiliki Kota Bandung, seperti SIP, e-kecamatan, e-kelurahan, e-gratifikasi, dan sebagainya dapat ditautkan dengan aplikasi milik KPK itu. Hal tersebut dimaksudkan agar kedua lembaga bisa saling menghubungkan data sehingga hasilnya akan lebih integral, akurat dan akuntabel.
“Sudah saya tugaskan Dinas Pendidikan, Kesehatan dan Perizinan. Tiga dinas itu yang akan melakukan koordinasi itu,” imbuh Ridwan.
Hary Budiarto mengatakan, aplikasi ini bertujuan untuk melibatkan partisipasi publik dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Fitur testimoni dan pengaduan yang ada pada aplikasi ini akan memudahkan KPK untuk mendapatkan informasi tentang tindak pidana korupsi.
Ia pun yakin bahwa Kota Bandung adalah salah satu tempat tepat untuk mengaktivasi aplikasi ini. “Saya merasa ini akan berhasil dijalankan di Kota Bandung. Karena di Bandung, masyarakatnya sangat cerewet dan teknologis,” ujar Hary. Hal ini baik karena akan mempermudah kinerja KPK dalam memonitor potensi korupsi di Indonesia.
Sumber: Humas Pemkot Bandung
0 komentar:
Post a Comment