-->

Tuesday, August 9, 2016

RIDWAN KAMIL HADIRI PERESMIAN BANGUNAN BARU RSKG HABIBIE

BJ Habibie Ridwan Kamil RSKG
Ridwan Kamil, BJ Habibie meresmikan bangunan baru RSKG
PORTALBANDUNG.COM -- BANDUNG. Bangunan baru Rumah Sakit Khusus Ginjal (RSKG) Ny. R.A. Habibie yang bertempat di Jalan Tubagus Ismail No. 46 Bandung diresmikan langsung oleh Presiden Indonesia Ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie, Senin (08/08/2016). Peresmian gedung rumah sakit 4 lantai ini turut dihadiri pula oleh Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil; Ketua Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda, Sri Sudarsono; Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi; Keluarga Besar Habibie; dan Keluarga Besar Sudarsono.

RSKG Ny. R.A. Habibie merupakan rumah sakit khusus tipe C dengan pelayanan hemodialisis yang dilengkapi 60 mesin dengan kapasitas 360 pasien dan melayani peserta BPJS sekitar 97%. Usai peresmian gedung baru ini, RSKG Ny. R.A. Habibie akan mampu mengoperasikan 100 mesin dengan kapasitas 600 pasien.

“Alhamdulillah ini adalah fasilitas rumah sakit ginjal terbaik di Indonesia itu hadir di Bandung dengan peresmian oleh Presiden Indonesia yang ketiga, Pak Habibie,” ucap Ridwan saat ditemui usai peresmian rumah sakit.

Ia mengapresiasi keluarga besar Habibie yang memiliki kepedulian terhadap kemanusiaan. “Ini juga sangat luar biasa karena memang keluarga Pak Habibie ini sangat peduli pada bisnis dan kegiatan kemanusiaan, salah satunya adiknya Pak Habibie, Ibu Srie Habibie ini, adalah katua yayasannya di mana pembangunan ini sudah lebih dari 25 tahun dan sekarang ada penambahan fasilitas baru,” tambahnya.

RSKG Ny. R.A. Habibie memang telah dibangun sejak 8 Agustus 1988 di Jl. Aceh, Bandung, atas prakarsa Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda (YPAB) bekerja sama dengan Nefrolog Jawa Barat yang dipimpin oleh Prof. Dr. Enday Sukandar, Sp.PD-KGM. Baru pada tahun 1993, rumah sakit ini berpindah ke lokasi yang sekarang. Rumah sakit ini didirikan atas kolaborasi antara Nederland Batam Foundation (NEBA), Child Support Indonesia Foundation, Ton Donkersloot, dan Dialyse Centrum Groningen.

Selain pelayanan kesehatan, RSKG Ny R.A. Habibie ini juga menjadi pusat riset dan pelatihan teknik dialisis. Pelatihan ditujukan untuk tenaga dokter spesialis penyakit dalam, dokter umum, perawat, dan teknisi.

“Di sini juga tidak hanya rumah sakit tapi juga pusat pendidikan, itu yang luar biasa. Jadi tadi kita lihat semua dokter-dokter dari seluruh Indonesia dilatihnya juga di rumah sakit ini,” terang Ridwan.

Rumah sakit ini menambah daftar rumah sakit spesialis yang ada di Kota Bandung. Ridwan mengatakan, dalam waktu dekat, Kota Bandung juga akan memiliki rumah sakit khusus untuk perawatan dan pusat studi kanker terbesar se-Asia Tenggara.

“Saya menyambut baik, apalagi nanti akan melengkapi rumah sakit-rumah sakit spesialis salah satunya adalah rencana hibah dari Amerika terkait pusat riset kanker se-Asia Tenggara itu juga akan di Bandung,” ujar Ridwan. Dikatakannya, rumah sakit-rumah sakit spesialis yang telah dibangun akan menjadi visi untuk memperbanyak pelayanan kesehatan di Ibu Kota Jawa Barat ini.

Selaku pemerintah daerah, Ridwan mengucapkan banyak terima kasih kepada YPAB dan Keluarga Besar Habibie atas pembangunan rumah sakit tersebut. “Tentunya sebagai Pemerintah Kota Bandung saya menghaturkan terima kasih dan saya doakan Pak Habibie tetap sehat, inspirasi cintanya juga luar biasa, dan tentunya menjadi teladan untuk kita semua,” katanya.

Pelayanan Hemodialisa di Kota Bandung
Pada dasarnya, pelayanan bagi pasien hemodialisa di Kota Bandung dapat dikatakan memadai. Ridwan telah mengunjungi beberapa pasien hemodialisa di beberapa rumah sakit di Kota Bandung, baik negeri maupun swasta. Dari kunjungan tersebut, Ridwan berkesimpulan bahwa pelayanan khusus bagi penderita gagal ginjal sudah baik.

“Kalau Anda lihat ke rumah sakit-rumah sakit baik swasta maupun negeri BPJS, khususnya dialisa ini, sudah terlayani dengan baik. Untuk urusan dialisis baik, alatnya bagus, saya wawancara warga juga alhamdulillah lancar. Jadi ini melengkapi,” papar pria yang karib disapa Kang Emil ini.

Emil pun berpesan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga pola hidup yang sehat. Dirinya tidak ingin hanya meningkatkan fasilitas penunjang kesehatan tetapi juga menghimbau masyarakat untuk turut menjaga kesehatan.

“Saya lebih cenderung ingin mengingatkan warga Indonesia untuk gaya hidupnya jauh dari hal-hal yang membuat penyakit ginjal ini hadir di masyarakat. Jadi jangan selalu meningkatkan fasilitas orang sakit tapi justru memperbaiki kualitas orang-orang supaya hidup sehat,” tuturnya. “Penekanannya tidak hanya urusan infrastruktur rumah sakit tetapi gaya hidup yang lebih baik,” tandas dia.

Sumber: Humas Pemkot Bandung

0 komentar:

Post a Comment