-->

Thursday, July 28, 2016

RESHUFFLE BERMUATAN POLITIS KETIMBANG PERBAIKAN KINERJA

Kabinet Jokowi Reshuffle Jilid 2
Reshuffle Jilid 2

PORTALBANDUNG.COM -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengemukakan, ada 12 menteri yang berganti posisi/digeser dan diganti. Namun Pramono tidak menyebut siapa-siapa saja yang akan diganti dan siapa saja menteri yang berganti posisi.

”Soal nama menteri yang akan dilantik itu kewenangan Presiden untuk menyampaikan ke publik. Saya tidak bisa menyampaikannya. Tunggu saja siang ini, diperkirakan pelantikan pk 13.30 Wib,” kata Pramono kepada pers.

Menurutnya, setelah melantik menteri, presiden akan langsung menggelar sidang kabinet paripurna pada pukul 15.00 dengan agenda pengarahan presiden serta pembahasan Pagu Anggaran dan RAPBN tahun 2017.

Sebelumnya Jokowi mengatakan dirinya sudah memiliki rapor menteri.

"Rapor selalu kita buat, hariannya ada, mingguannya ada, bulanannya ada, tapi tidak bisa kita buka," kata Presiden usai menghadiri silaturahmi nasional pendukung dan relawan Jokowi 2016 di Jakarta, Minggu (24/7/2016) malam.

Bagi-bagi JabatanMenanggapi perombakan kabinet ini, Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan, pergantian menteri saat ini adalah bagian dari bagi-bagi jabatan antara partai politik dengan Presiden Jokowi. Hal ini bisa dilihat dari masuk partai Golkar dan PAN dalam Kabinet Kerja untuk mendukung Jokowi menjalankan roda pemerintahan. Padahal, saat pemilihan presiden, kedua partai tersebut adalah "musuh" utama politik Jokowi.

"Tapi demi mengamankan atau tidak ada kegaduhan politik maka kedua partai ini diakomodasi dalam kabinet Jokowi," kata Uchok kepada Harian Terbit, Rabu (27/7/2016).

Menurut Uchok, seharusnya yang harus fokus untuk diganti adalah menteri menteri ekonomi. Seperti menko ekonomi, menteri keuangan, menteri BUMN. Dimana menteri menteri ini kurang setia dan royal sama Jokowi. Lihat saja, menteri keuangan, penerimaan negara saja turun, tapi menterinya masih senyum senyum saja seperti tanpa ada rasa berdosa.

“Dengan sebagian diganti menteri-menteri ekonomi, diharap orang baru untuk menteri ekonomi ini, mengetahui bahwa presiden mereka itu iya Jokowi, bukan orang lain," tegasnya.

Sementara itu, anggota Ombudsman RI Dr Laode Ida menilai, desakan agar Presiden Jokowi segera melakukan "reshuffle" atau perombakan kabinet sangat kental dengan kepentingan akomodasi kelompok politisi daripada perbaikan kinerja pemerintahan.

Sumber: Posmetro

0 komentar:

Post a Comment