Bandung Masagi adalah program pendidikan karakter berbasis kearifan lokal yang dirumuskan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Kata “masagi” sendiri berarti paripurna, kokoh, ajeg di segala sisi kehidupan. Bandung Masagi mengandung 4 prinsip utama masyarakat Sunda dalam mengamalkan kehidupan, yakni silih asih (kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (mengampaikan hal-hal positif). Keempat prinsip tersebut lantas diejawantahkan ke dalam 4 program utama, yakni cinta agama, jaga budaya, bela negara, dan cinta lingkungan.
Prinsip dan program inilah yang menjadi pondasi bagi pelaksanaan PLS di seluruh sekolah di Kota Bandung sehingga tidak ada lagi tindak perpeloncoan atau aktivitas yang tidak mendidik dilaksanakan di awal kegiatan belajar mengajar. “Yang menarik di sini adalah ketika Pengenalan Lingkungan Sekolah dirancang secara terstruktur dengan tujuan-tujuan pembelajaran, maka prosesnya menyenangkan dan di situ bisa dipakai untuk menumbuhkan karakter,” papar Anies.
Anies mengatakan akan menjadikan Bandung Masagi ini sebagai contoh penerapan pendidikan karakter yang baik. Ia berharap program ini dapat diduplikasi di banyak tempat oleh kepala daerah lainnya. “Karena itu saya datang ke sini, satu, untuk mengapresiasi, yang kedua saya ingin mengabarkan pada semua di seluruh Indonesia, ini contoh, mari kita buat di tiap tempat seperti Bandung membuat. Dan kita ingin PLS itu benar-benar sebuah pengenalan yang nuansanya pembelajaran,” ujarnya antusias.
Usai melakukan meluncurkan program PLS, Anies pun melakukan monitoring pelaksanaan PLS di SMAN 8 Bandung. Ia, didampingi oleh Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana, meninjau kegiatan siswa di setiap kelas. Para siswa sebagian besar sedang melakukan kegiatan diskusi dan permainan yang dapat mengenalkan potensi diri dan mengenalkan lingkungan sekolah. Anies pun memuji kegiatan PLS yang dilakukan di SMAN 8 Bandung dan akan menjadikannya sebagai contoh di tempat lain. “Inilah yang disebut sebagai Pengenalan Lingkungan Sekolah yang sebenarnya. Ini sudah dilakukan di sini, di SMAN 8 Bandung. Saya berharap ini bisa jadi contoh,” kata Mendikbud. “Saya berharap tempat-tempat lain munculkan pendekatan seperti ini,” tambahnya.
Berkat program Bandung Masagi ini, di Kota Bandung tidak terjadi tindakan perpeloncoan yang dilakukan di sekolah. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil. “Karena kan kita sudah mewajibkan semua panitianya itu kan guru. Jadi logikanya kalau guru yang jadi panitia PLS Insya Allah tidak ada istilah perpeloncoan,” tandas Wali Kota Bandung.
Sumber: Humas Pemkot Bandung
0 komentar:
Post a Comment