-->

Wednesday, July 20, 2016

WAWANCARA ERDOGAN PASCA KUDETA MILITER TURKI


PORTALBANDUNG.COM -- ANKARA – Presiden Recep Tayyip Erdogan membantah tuduhan yang menyatakan upaya kudeta baru-baru ini merupakan rekayasanya.

“Sayangnya, itu hanya informasi yang salah. Bagaimana Anda dapat merencanakan hal seperti itu? Bagaimana Anda bisa membiarkan begitu banyak warga sipil kehilangan nyawa mereka? Bagaimana bisa hati nurani memungkinkan itu? Hal itu tidak mungkin,” kata Erdogan dalam wawancara dengan CNN Internasional (18/7).

“Tayyip Erdogan dan teman-temannya, rekan-rekannya akan menjadi yang pertama untuk menolak jenis ide ini. Kami mempertaruhkan hidup kami untuk rakyat,” tambahnya.

Erdogan mengatakan mereka yang punya niat menggulingkan pemerintah yang memicu ide kudeta. “Organisasi teroris Fetullah ini kini telah menerima pukulan terbesar mereka,” katanya.

Kudeta militer Turki diduga telah dilakukan oleh pengikut Fetullah Gulen – berbasis di AS – yang dituduh telah lama melancarkan kampanye untuk menggulingkan pemerintah melalui pendukungnya dalam negara Turki, khususnya militer , polisi dan pengadilan.

data korban Kudeta militer Turki (Anadolu)

Erdogan mengatakan ia telah mengangkat isu ekstradisi Gulen dengan presiden AS.

“Saya sebelumnya telah membuat permintaan ini ke [Barack] Obama, hanya secara lisan,” kata Erdogan. “Tapi, minggu ini permintaan resmi tertulis dari kami juga akan disampaikan ke AS dan juga ke sejumlah negara-negara Barat dan negara-negara Afrika. Kami akan mengirimkan permintaan tersebut secara resmi. “

Ditanya tentang kemungkinan bahwa Washington akan menolak untuk mengekstradisi Gulen, respon Erdogan menunjukkan sikap yang sama akan dilakukan pemimpin Turki. “Pertama, kita harus mengirimkan permintaan resmi. Kami akan meminta ekstradisi. Jika tidak ada respon positif atas permintaan resmi, (maka) jika ada tindak kriminal di mata AS dan mereka akan meminta ekstradisi, sebagai presiden negara saya tidak (akan) memenuhinya, “katanya.

Erdogan mengatakan bahwa karena ada kesepakatan bersama untuk mengekstradisi para penjahat, harus ada timbal balik.

“Bahkan jika dia [Gulen] adalah warga AS, AS tidak harus menjaga teroris seperti itu,” kata Erdogan.

Fethullah Gulen, Erdogan menuduhnya sebagai pelaku di balik kudeta militer Turki

Pada unjuk rasa pro-pemerintah di Turki akhir pekan ini menyusul kudeta yang gagal, tuntutan dibuat untuk hukuman mati bagi komplotan kudeta yang tindakannya menyebabkan hilangnya 208 nyawa dan melukai hampir 1.500 orang lain.

“Ada kejahatan yang jelas merupakan bentuk pengkhianatan. Permintaan Anda [orang-orang Turki] tidak pernah diabaikan oleh pemerintah kita. Tetapi para pemimpin harus datang bersama-sama dan mendiskusikan itu. Jika mereka menerima untuk mendiskusikannya, kemudian sebagai presiden saya akan menyetujui keputusan apapun yang keluar dari parlemen.

Hari yang Menegangkan
Erdogan mengatakan ia bersama istrinya, menantu dan cucu berlibur di Marmaris, sebelah barat daya dari Turki ketika kudeta terjadi.

“Saya diberitahu bahwa di Istanbul dan Ankara dan beberapa tempat lain ada semacam gerakan yang sedang terjadi. Kami memutuskan untuk bergagas pulang,” katanya.

“Ada juga operasi di Marmaris terhadap saya dan dua pengawal dekat saya yang menjadi martir, mereka dibunuh. Jika saya tinggal 10 atau 15 menit di sana, maka saya akan terbunuh atau ditangkap.”

Dari waktu Erdogan mendarat di Istanbul Ataturk Airport, F-16 jet mulai terbang di atas pesawatnya, kata Erdogan.

Ditanya apakah pada saat itu ia berpikir tidak lagi sebagai presiden Turki, Erdogan mengatakan hal itu tidak pernah terlintas dalam fikirannya.

“Saya tidak punya fikiran itu karena saya dengan rekan-rekan tidak pernah memikirkannya.”


Demo warga Turki anti kudeta militer (www.ft.com)

Turki telah menerima banyak kritik untuk apa yang beberapa kalangan sebut sebagai tindakan keras terhadap kebebasan Pers di sana. Erdogan mengajukan pertanyaan kepada mereka yang menyuarakan klaim tersebut.

“Jika beberapa orang selalu mengatakan pers masih tidak bebas di Turki, maka saya ingin mengatakan ini. Telah ada upaya kudeta di Turki. Ada kelompok yang berpihak pada komplotan kudeta. Ada juga media yang telah melawan kudeta, “katanya.

“Jadi, pertanyaan saya adalah bahwa terhadap media yang mendukung kudeta, akankah sistem peradilan Turki tidak mengambil langkah apapun? Tentu saja mereka bertindak. Mengapa? Karena jika Anda mengikuti pers yang mendukung kudeta, maka banyak orang akan tertipu melalui informasi yang keliru, “tambahnya.

“Orang-orang itu sendiri membawa saya ke posisi ini, jika saya tidak berbuat apa-apa maka mereka akan terus bertanya kepada saya pada saatnya tiba.”


sumber: Anadolu Agency, DuniaTimTeng


0 komentar:

Post a Comment